Juan
Corona adalah seorang Meksiko yang dituduh menjadi pembunuh 25 orang laki-laki
yang berasal dari California. Namun, belum pasti apakah Juan Corona ini
benar-benar bersalah atau tidak. Sehingga dilibatkanlah 12 orang juri untuk
membuat keputusan tersebut. Dua belas orang tersebut tidak mengenal satu sama
lain, tidak belajar hukum, tidak
terlatih untuk membuat keputusan, dan dipilih secara acak dari komunitas
tertentu. Setelah 8 hari lamanya mereka berunding, akhirnya mereka memutuskan
bahwa Corona memang bersalah.
Dari
cerita tersebut, para juri bias memperoleh keputusannya karena pengaruh social,
yaitu proses interpersonal yang mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku
anggota kelompok. Pengaruh ini datang dari kelompok (secara keseluruhan) kepada
individu, yang disebut juga sebagai pengaruh mayoritas. Kadang jika terjadi
sebaliknya, disebut sebagai pengaruh minoritas.
Pengaruh Mayoritas: The
Power of the Many
Sebagai
seorang individu, kita bebas berpikir dan berperilaku sesuai dengan keinginan
kita. Namun, jika kita menjadi anggota dalam sebuah kelompok, hal itu hampir
tidak mungkin terjadi karena secara tidak langsung kita pasti akan
menyesuaikan/terpengaruh dengan anggota kelompok yang lain dalam mengambil
sebuah keputusan, atau menjawab sesuatu. Seperti cerita tentang Corona tadi,
bahwa sebenarnya 4 juri awalnya tidak setuju bahwa Corona bersalah, namun
seiring berjalannya waktu, satu persatu dari mereka mengubah pendapatnya
(Corona bersalah).
Asch dan
Pengaruh Mayoritas
Kelompok
mempengaruhi anggotanya. Prinsip inilah yang dipegang oleh dinamika kelompok.
Peneliti lain, seperti Sherif dan Newcomb, setuju dengan prinsip tersebut
setelah mereka menemukan bahwa sikap dan outlook
orang-orang berubah ketika sikap dan outlook
kelompoknya juga berubah. Namun Asch juga menyumbang prinsip lain dari pengaruh
kelompok dengan melakukan penelitian tentang konformitas ini. Orang-orang yang
diteliti oleh Asch mengira bahwa mereka sedang mengikuti tes akuisi visual,
karena Asch menyodorkan gambar garis-garis lurus horizontal. Ketika ada 1 orang
di antara mereka menjawab salah, 37% dari partisipan tersebut memberikan
jawaban salah. Asch menyadari bahwa ini disebabkan karena pengaruh mayoritas.
Keseragaman Suara
(Unanimity and Conformity)
Pada
hari keenam perundingan keputusan kasus Corona, 9 juri menganggap Corona
bersalah, dan 3 lainnya tidak. Naomi (salah satu juri) satu-satunya juri yang
tidak setuju bahwa Corona bersalah, ia berharap juri lain beranggapan sama
dengannya. Namun, ketika voting kembali diadakan pada hari itu, 11 orang
menganggap corona bersalah dan hanya Naomi lah yang menganggap Corona tidak
bersalah. Lalu pada voting berikutnya, ia secepatnya memutuskan bahwa Corona
bersalah.
Pertama,
kekuatan mayoritas akan melemah ketika kebulatan suara tidak dapat
dipertahankan. Kebanyakan anggota kelompok berpikir bahwa kelompoknya akan
berpikir bahwa ia aneh dan irasional ketika keputusannya berbeda dari yang
lain. Kedua, ketika orang menghadapi pengaruh tekanan kelompok yang terlalu besar.
Ketiga, semakin besar ukuran dari koalisi minoritas, maka semakin kecil koalisi
mayoritas. Lima orang yang bersatu melawan satu orang jauh lebih kuat daripada
empat orang yang bersatu melawan dua orang.
Kekuatan Jumlah
Dalam
hal pengaruh social, ukuran/jumlah bias mengakibatkan suatu perubahan tertentu.
Berdasarkan penelitian Asch pada 17 orang, beberapa dari mereka melakukan
konformitas ketika ada 1 orang yang tidak setuju pada pendapat mereka. Ketika
subjek menghadapi 2 lawan, konformitas meningkat hingga 13,6%, dan ketika 3
lawan 1 maka konformitas meningkat hingga 31,8%. Menurut Asch, konformitas
jarang terjadi jika kurang dari 3-4 orang.
Konformitas dan
Kepatuhan/Compliance
Kepatuhan/Compliance adalah perubahan yang terjadi
saat target dari pengaruh social pura-pura/secara public menyetujui si influencer (orang yang mempengaruhinya),
padahal ia pribadi sebenarnya tidak setuju dengannya. Contohnya Naomi, ia
sebenarnya tidak setuju bahwa Corona bersalah namun karena keadaan bahwa ia
satu-satunya yang memiliki pendapat berbeda, akhirnya ia mengubah opininya di
hadapan juri lain walau dirinya tidak setuju sepenuhnya bahwa Corona bersalah.
Pada
penelitian Asch, anggota kelompok menyatakan pendapat mereka secara terbuka,
sehingga tekanan untuk melakukan kepatuhan
pun meningkat. Sedangkan pada percobaan Crutchfield yang dikenal sebagai
Crutchfield Apparatus, tekanan tersebut berubah menjadi ‘conversion’ / konversi karena anggota kelompok tidak menyatakan
pendapat mereka secara public, tetapi secara pribadi walau pada waktu yang
bersamaan.
Limits to
Majority Influence
Batas pengaruh mayoritas dapat dibagi
menjadi beberapa hal yaitu kesesuaian budaya dan era sekarang hal ini
menyangkut kehidupan yang menjadi trend pada zaman atau saat ini yang dianggap
banyak menjadi perbincangan atau gaya hidup masyarakat, hal tersebut relatif
bagi sebagian orang yang kadang masih berpegang teguh pada budaya lama atau
kebiasaan yang dia jalani.
Kesesuaian jenis kelamin yang hal ini berbeda
antara laki-laki dan perempuan yang mana hal tersebut dapat menjadi batas jika
sebuah konformitas dilakukan contohnya jika ada suatu benda yang menyangkut
gaya pada sebuah trend yang selayaknya diperuntukan kepada laki-laki atau
perempuan saja maka hal ini menjadi batasyang nyata. Kesesuaian yang menyangkut
seluruh orang yang kadang membuat kita ingin di akui sebagai bagian dari
kelompok atau perkumpulan yang ada. Semua yang telah dilakukan pasti ada
mempunyai pengaturan terlebih dalam sebuah tugas hal ini menjadikan sebuah
identitas yang mana ini harus di ikuti oleh orang-orang yang ada di dalamnya.
Pengaruh minoritas ini bisa di contohkan
dengan konsistensinya dalam suatu rapat yang mana hal ini menjadi pertimbangan
semua orang pada kegiatan tersebut,status minoritas juga dipertimbangkan dalam
hal ini contoh jika dia tidak menyetujui satu keputusan-keputusan dengan alasan
yang masuk akal dan berbobot dan pantas dapat dipertimbangkan hal itu dapat
menjadi pengaruh untuk mayoritas.
Complience atau kesepakatan dimana hal
ini dapat mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan tetapi ini dapat
dilawan dengan sebuah perubahan atau conversion,hal ini bisa menjadi penyebab
berubahnya suatu keputusan dalam kelompok karena adanya pengaruh yang datang
Dari beberapa sisi dapat dipandang yang
kita ketahui pengaruh sosial mempunyai dampak yang besar terutama dalam
kelompok atau suatu kalangan baik minoritas atau mayoritas yang ada disekitar
kita, entah dalam suatu kelompok peer-group atau resmi seperti kelompok rapat
dan lain-lain. Dampak yang ditimbulkan cenderung besar karena ini mempengaruhi
perjalanan suatu kelompok kedepanya.
Influence as Social
Impact
a.
Strength
Dalam hal ini
individu akan mudah dipengaruhi jika seseorang yang memengaruhinya memiliki
kekuatan atau posisi yang penting bagi individu itu sendiri. Contoh, dalam
suatu kelompok terdapat satu orang yang menjadi ketua dalam kelompok maka apa
yang diperintahkan atau dikatakan oleh salah seorang menjadi ketua kelompok
dalam sebuah kelompok tersebut akan diikuti oleh anggota kelomponya. Jadi,
anggota kelompok akan mudah dipengaruhi oleh ketua kelompoknya.
b.
Immediacy
Dalam hal ini
individu akan mudah dipengaruhi jika antar individu memiliki hubungan yang
dekat satu sama lain. Contoh, tiga orang sahabat memiliki hubungan yang sangat
dekat maka ketiga orang sahabat tersebut akan semakin mudah untuk dipengarhi
satu sama lain oleh sahabatnya karena kedekatan yang dimiliki mereka.
c.
Number
Dalam hal ini berbicara mengenai jumlah. Individu akan
semakin mudah untuk dipengaruhi jika yang dari pihak yang memnerikan pengaruh
memilki jumlah yang banyak. Jadi, semakin banyak yang memengaruhi maka seorang
individu akan semakin mudah untuk dipengaruhi.
SOURCES OF GROUP
INFLUENCE
Informational Influence
Seseorang
akan lebih mudah dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang didapat. Contoh,
seseorang ingin makan siang namun ia tidak mengetahui restoran mana yang
memiliki masakan dengan rasa yang enak. Lalu ia bertanya kepada beberapa orang
temannya dan beberapa orang temannya menyarankannya untuk makan di satu restoran
yang sama dengan alasan restoran tersebut memiliki masakan dengan rasa yang
enak. Akhirnya, seseorang tersebut ikut terpengaruh dengan beberapa orang
temannya tadi dengan mengambil keputusan untuk makan siang di salah satu
restoran yang disarankan oleh beberapa orang temannya. Jadi, individu akan
semakin mudah terpengaruh oleh banyaknya informasi yang didapat.
Social Comparison
Dalam
hal ini ketika seseorang mendapatkan suatu informasi maka ia akan melihat
terlebih dahulu bagaimana respon dari orang-orang di sekitarnya sebelum ia
terpengaruh dengan informasi yang didapatkan. Jadi, disini seseorang
menggunakan perbandingan sosial untuk menentukan apakah ia akan ikut
terpengaruh atau tidak dengan suatu informasi yang didapat.
Systematic Processing
of Information
Dalam
systematic processing of information
ini ketika seseorang mendapatkan suatu informasi maka seseorang tersebut akan
mencari informasi tambahan sebelum ia ikut terpengaruh dengan informasi yang
didapat. Jadi, ada proses analisis antara informasi yang telah didapat dengan
infromasi tambahan yang telah didapat pula sebelum seseorang tersebut ikut
terpengaruh oleh informasi yang didapat sebelumnya.
Heuristic Thought
Influence
Heuristic thought
influence merupakan kebalikan dari systematic processing of information
dimana seseorang akan langsung terpengaruh dengan informasi yang didapat tanpa
ada proses analisis antara informasi yang telah didapat dengan informasi
tambahan yang telah didapat pula. Jadi disini seseorang sudah malas untuk
mempertimbangkan dan menganalisis informasi yang telah didapat.
Normative Influences
Disini
seseorang akan menyesuaikan perilakunya berdasarkan standar kelompok yang telah
disepakati oleh seluruh anggota kelompok yang ada. Jadi, seseorang yang berada
dalam suatu kelompok tertentu secara otomatis akan menyesuaikan perlikunya
berdasarkan norma kelompoknya.
Interpersonal
Influence
Schachter memperkirakan bahwa
kelompok awalnya akan berkomunikasi dengan modus, menyimpang, dan slider pada
tingkat yang sama. Schachter percaya bahwa komunikasi akan terus di tingkatkan
untuk pendapat mayoritas atau sebagian besar menyimpulkan bahwa tidak akan menyimpang
dari posisinya tapi itu reaksi ini akan diperburuk oleh kohesifitas kelompok,
yang relevansi dari tugas, dan anggota kelompok tidak suka untuk menyimpang. Interpersonal influence adalah pengaruh antar individu
atau personal.
Influence and Ostracism: mempengaruhi
seseorang di sini bisa dalam bentuk janji,
maupun ancaman. Jika ada seseorang yang mentimpang dalam sebuah kelompk,
biasanya mereka akan dikucilkan. Contohnya, A adalah anak yang tidak disukai
oleh teman-teman di kelasnya, mereka berkata bahwa A adalah anak yang sombong.
Namun si D merasa baikp-baik saja dengan anak itu dan tidak menjauhinya, maka
anak itu pun lama-kelamaan akan dijauhi oleh teman-teman yang lainnya.
Interpersonal
Rejection: penolakan kelompok pada suatu kelompok yang
memiliki pengikut yang sedikit.
Application:
understanding juries
Juri
yang diartika sebagai hakim sejak dulu berfungsi untuk memutuskan mana yang
benar dan salah. Meskipun ada saksi untuk memberikan bukti, tetapi hakim
merupakan orang terakhir yang mengambil keputusan.
Dinamika
Juri
Juri
di sini sebagai pengambil keputusan akhir, memutuskan salah dan tidak dengan
melihat berbagai bukti-bukti dan sudut pandang dari orang lain dan terutama
juga dari pengaruh sosial.
Verdict-Driven dan
Evidence-Driven: dalam proses sidang biasanya jika
pada akhirnya juri harus mengambil sebuah keputusan, mereka akan berunding
apakah keputusan tersebut menjadi sebuah rahasia atau bversifat publik. Ketika
sebuah keputusan pertama di putuskan, jika kebanyakan kelompom tidak setuju
dengan keputusan tersebut, maka akan musyawarahkan lagi dengan informasi
tambahan tentang bukti-bukti. Driven verdict: langsung memutuskan dari bukti yang mendukung vonis
bersalah dan bukti yang mendukung vonis
tidak bersalah. Evidence-verdict: sebelum menentukan
keputusan akhir, mereka meninjau semua bukti yang ada kemudian baru membuat
sebuah vonis.
Minority Influence and
Verdicts: meskipun pada umumnya kelompok
minoritas kalah dalam sebuah putusan, tapi ada kalanya pihak minoritas dapat
membujuk kelompok mayoritas untuk dalam pendapat mereka.
Status and influence:
dari hasil penelitian Fred L. Strodtbeck dkk, orang yang mempunyai status yang
lebih tinggi, biasanya akan lebih berpengaruh dari pada status mereka yang
lebih rendah. (contohnya seperti pada kasus di persidangan antara orang yang
status ekonominya rendah dan orang yang status ekonominya tinggi)
How
Effective Are Juries?
Menurut
studi Asch, kalompok minoritas yang seharusnya benar pun akhirnya kalah dengan
kelompok mayoritas yang justru salah. Melihat hal ini apakah juri masih
efektif?
Voir
Dire: voir dire yang berarti “berbicara yang sebenarnya” yaitu pertanyaan-pertanyaan
untuk juri dalam mengungkap apakah ada bias, keberpihakan dan prasangka (West's Encyclopedia of
American Law, 2008).
(West's Encyclopedia of
American Law, edition 2. Copyright 2008 The Gale Group, Inc. All rights
reserved.)